Pengertian, Penjelasan, dan Definisi Taqwa Menurut Para Ulama Sufi,- ketajaman mata hati
merupakan salah satu anugrah yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya yang
bertaqwa. Dan dan tersebut tentunya melalui beberapa proses atau riyadhoh,
diantaranya adalah taubat dan mujahadah. Seseorang tidak akan bisa dengan mudah
mencapai hakikat ketakwaan, jika ia tidak benar-benar melakukan riyadhoh
terhadap batin dan fisiknya.
Taqwa aka dapat dilakukan dengan baik dan terarah apabila
seseorang memiliki ilmunya. Adapun ilmu taqwa yaitu memahami apa makna taqwa
dan sejauh mana amalan yang harus ia kerjakan. Taqwa mempunyai makna patuh atau
taat. Seseorang yang bertaqwa, secara ikhlas ia mematuhi atau mentaati setiap
aturan dari Tuhannya.
Sementara itu, para ulama telah mendefinikan berbagai
pengertian takwa, yaitu :
1. Syekh Nashar Abadzi yang merupakan salah seorang sufi
ternama di zamannya, mendefinisikan taqwa. Menurut beliau, taqwa adalah seorang
hamba yang tidak takut kepada apapun kecuali hanya kepada Allah swt. Barangkali
takut yang dimaksudkan oleh imam Nashr bukanlah seseorang yang takut terhadap
binatang buas, yang memiliki kecendrungan untuk menjauhi atau menghindari
binatang buas tersebut. Namun takut kepada Allah justru semakin mendekatkan
diri kepadaNya.
2. Imam Sahal berpendapat bahwa taqwa itu adalah
meninggalkan perbuatan dosa. Menurut beliau “Barangsiapa yang menginginkan agar
takwanya benar, maka dia harus meninggalkan segala perbuatan dosa.”
3. Al-washiti berkata : “Yang dimaksud takwa adalah orang
yang selalu memelihara kepatuhannya terhadap Allah.”
4. Sebagian Ulama sufi berpendapat : “orang yang mampu
mewujudkan ketaatannya, maka Allah akan memudahkan hatinya untuk berpaling dari
kemewahan duniawi.”
5. Abu Bakar Muhammad Ar-Rudzabari : “Yang dimaksud
takwa adalah meninggalkan sesuatu yang dapat menjauhkan diri dari Allah swt.”
6. Dzun Nun Al-Misri : “Orang yang bertakwa adalah orang
yang tidak mengotori jiwa lahirnya dengan hal-hal yang bertentangan dan tidak
mengotori jiwa batinnya dengan interaksi sosial. Dalam kondisi demikian, orang
itu akan mengadakan hubungan dengan Allah, dan dapat berinteraksi secara
sosial.”
7. Ibnu Athoilah : “Takwa itu dapat dikategorikan
menjadi dua bagian, yakni takwa lahir dan takwa batin. Takwa lahir adalah
menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang. Sedangkan takwa batin ialah niat
dan ikhlas.”
8. Imam Abu Hafsh : “Takwa itu harus ditanamkan pada
perbuatan yang halal murni, bukan pada yang lain.”
9. Imam Abul Husain Al-Zunjani : “Barangsiapa yang
mempunyai modal takwa, maka berbagai ungkapan sifat buruk akan tertolak.”
Oleh sebab itu, orang yang bertakwa adalah orang yang taat
atau patuh. Dimana saja dan kapan saja akan mengabdi kepada Allah. Sebagaimana
pesan Nabi saw kepada Ibnu Abbas ra. “Bertakwalah kepada Allah dimanapun
engkau berada.” Takwa disini maksudnya jika Allah melarang sesuatu, maka
dengan hati ikhlas ia meninggalkannya. Dengan hati gembira, ia menjauhinya. Karna
hati kecil pasti akan merasa bersedih apabila pemelik hati itu melakukan
sesuatu yang dilarang Allah.
Itulah Pengertian taqwa dan penjelesannya disertai dengan
definisi takwa menurut para ulama. Terima kasih, semoga bermanfaat
Allahu a’lam
bish-showab
1 Comments
Terimakasih, sangat bermanfaat tulisannya
ReplyDelete