PENGERTIAN ISIM, FIIL, HARAF, BESERTA TANDANYA

PENGERTIAN ISIM, FIIL, HARAF, BESERTA TANDANYA


#1. ISIM
Isim secara bahasa ialah sesuatu yang menunjukan terhadap sesuatu penamaan. Kata isim terbentuk dari mashdar, ada dua pendapat mengenai asal katanya yaitu ulama Bashrah dan ulama Kuffah. Menurut ulama Bashrah kata isim terbentuk dari mashdar stulasi dari fi’il bina naqis wawu yaitu  سَمَا يَسْمُ سَمْوًا kemudian lapadhz سَمْوًا  dimasuki hamzah washal  kemudian harakatnya sin dijazmkan dan wawu yang diakhir digantikn denga hamzah sehingga berubah menjadi kata إِسْمًا. 

Sedangkan ulam Kuffah berpendaapat bahwa lapadz isim dibuat dari mashdar tsulatsi mujarad fi’il bina mitsal wawu dari kata   وَسَمَ يَسِمُ سِمَةً وَسْمًاsetelah itu kemudian dimasuki hamzah washal  dan si wawunya dibuang sehingga menjadi kata إِسْمًا. Dari kedua pendapat tersebut yang diunggulkan adalah endapat ulam Bashrah, karena jika dijamakkan akan menjadi kata أَسْمَاءُ sedangkan ketika ditashgier akan menjadi kata سُمَيٌ. Adapun pendapat ulama Kuffah kata tersebut jika dijamakkan akan menjadi أَوْسَمٌ. 

 Definisi isim secara istilah
مَا دَلَّ عَلَى مُسَمَّهُ بِلَاقَيْدِ تَكَلُّمٍ أَوْغَائِبٍ أَوْخِطَابٍ
Kalimat yang menunjukan terhadap suatu pengertian dalam bentuknya dengan tidak dibarengi oleh zaman

Dari definisi di atas menunjukan bahwa isim itu bukan kata kerja tapi kata benda atau sifat contoh seperti nama Ahmad disebut dengan isim alam. sebagaimana kita ingin mengetahui terhadap sesuatu pasti kita akan mencari dulu tanda tandanya behitu pula dengan kalimah isim jika kita ingin mengetahi tentang isim maka kita harus tau apa saja tanda tanda kalimat isim itu, kalimat isim memilki tanda tanda sebagai berikut 

1.  I’rabnya bisa dijarkan dengan cara idhafat atau dimasuki harfujjar contoh idhofat غُلاَمُ رَجُلٍ dan               dengan haraf jar contoh مَرَرْتُ بِإِمْرَأَةٍ 
2.  Tanwin, artinya kalimat tersebut bisa dimasuki oleh tanwin contoh ضَارَبْتُ ضَرْبًا شَدِيْدًا 
3.   Alif lam, kalimat isim juga selain dimasukan oleh tanwin tapi bisa dimasuki loleh alif lam cotoh الغلام
Tanda tanda diatas berdasarkan kitab al-jurumiyyah adapun Ibnu Malik dalam kitab al-fiyyahnya mengatakan
بِالجَرِّ وَالتَنْوِيْنِ وَالنِدَا وَاَلْ      وَالمُسْنَدِ لِالإِسْمِ تَمْيِيْزٌ حَصَل 
Dengan jar, tanwien, nida, alif lam, dan musnad ilaih tanda pembeda bagi kalimat isim sudah berhasil

#2. FI'IL
Fi’il secara bahasa فِعْلٌ  artinya ialah sesuatu yang penunjukan terhadap suatu pekerjaan. Secara istilah adalah. 


مَا دَلَّ عَلَى مُسَمَّهُ بِقَيْدِ تَكَلُّمٍ أَوْ غَائِبٍ أَوْخِطَابٍ
Kaliamat yang menunjukan terhadap suatu pengertian dan disertai dengan zaman 

Dalam kandungannya fi’il memiliki dua kandungan yaitu hadast dan zaman sedangkan isim hanya memilki satu kandungan yaitu hadast saja contoh fi’il نَصَرَ زَيْدٌ عَمْرًا Zaid telah menolong Umar yang menjadi hadatsnya yaitu menolong sedangkan zamannya ialah sudah yang menunjuan terhadap zaman madhi (waktu yang lampau). Sebagaimana halnya isim fi’il juga memliki tanda tanda, adapun tanda tandanya yang terdapat daam kitab al-jurumyyah sebagai berikut

1.   Qad, qad menjadi tanda bagi fi’il yaitu fi’il bisa dimasuki oleh qad baik itu fi’il madhi maupuun fi’il mudhari contoh qad masuk pada fi’il madhi قَدْ قَامَ زَيْدٌ sungguh Zaid telah berdiri yang mana memiliki makna taukid/ (penguat/). Namun ketika fi’il mudhari kemasukan qad maka maknanya bukan taukid lagi tapi taqliel (sedikit) contoh قَدْ يَنْصُرُ أَحْمَدُ عَمْرًا Zaid terkadang menolong Umar. Sebetulnya qad ini meliki empat makna dua untuk fi’il madahi dan dua untuk fi’il mudhari. Untuk fi’il madhi memiliki makna tahqieq dan taqrieb (membenarkan dan mendekatkan) sedangkakn untuk fi’il mudhari memiliki makna taqliel dan taktsier (sedikit dan banyak)

2.    Sin tanfis, sin ini dikhususkan bagi fi’il mudhari dan memilki makna qarib (dekat) contoh seperti سَيَجِيْءُ عَمْرٌ إِلَيَّ sebentar lagi Umar datang kepakadu 
3.    Saufa, sami saufa juga seperti sin namun saufa memiliki makna ba’id jauh contoh seperti         سَوْفَ تَجِئُ حَبِيْبِي akan datang kekasihku naumun kedatangannya entah kapan namun pasti 
4.    Ta ta-nits, haraf yang ini diperuntukan bagi fi’il madhi contoh نَصَرَتْ ,نَصَرَتَا     
 Hukum I’rab fi’il pada asalnya adalah mabni, namun ada juga fi’il yang mu’rab yaitu fi’il mudhari namun fi’il mudhari juga ada yang mabni yaituketika fi’il bertemu dengan dhamir jamak muannats.

#3. HARAF
Kalimat haraf ialah kalimat yang tidak memiliki makna jika tidak digabungkan dengan kalimat isim atau kalimat fi’il contoh seperti سَلِمَ زَيْدٌ بِنَصْرِ عَمْرٍ Zaid selamat berkat pertolongan Umar  haraf ba disana memiliki makna ilshak, ba disana tidak akan memiliki makna jika tidak dihubungkan dengan kalimat isim. 

Hukum i’rab haraf ini pada dasarnya adalah mabni yang mana ashal dari i’rabnya mabni adalah sukun adpun mabninya terbagimenjadi tiga yaitu
1.  mabni dhammah cantoh حَيْثُ     
2.  mabni fatah contoh أَيْنَ
3.  mabni kasrah contoأَمْسِ  
4.  mabni sukun contoh كَمْ

Sebagaimana yang terdapat dalam kitab al-fiyyah


وَكُلُّ حَرْفٍ مُسْتَحِقٌّ   لِلْبِنَا #  وَالأَصْلُ فِى المَبْنِيِّ أَنْ يُسَكَّنَ 
وَمِنْهُ ذُوْ فَتْحٍ وَذُوْ كَسْرٍ وَضَم #  كَأَيْنَ أَمْسِ حَيْثُ وَالسَاكِنُ كَمْ

Setiap haraf itu haq i’rabnya adaalah mabni dan asalnya dari mabni i’rabnya adalah sukun dan dari sebagiannya ada yang memilki fatah, kasrah dan dhammah seperti aena, amsi, haetsu, dan yang sukun (contohnya) kam.

Post a Comment

0 Comments